Friday, 27 July 2007

Kiri-kanan kena

Kali ini blog-nya pake bahasa Indonesia deh heuhu karena bikinnya pas di kantor, nggak lucu kalau dibaca salah satu orang kantor terus dibawa bermasalah kaya yang di berita-berita soal orang dipecat karena dianggap merusak nama baik perusahaan tempat bekerja dan sebagainya. Bingung memang untuk membuat keputusan kalau blog itu termasuk domain public atau kegiatan pribadi yang dilakukan diluar tempat / jam kerja. Tapi ini nggak bisa dihitung kali yah karena gw masih terhitung trainee hehe dan lagi gw sangat bergantung dengan ide kalau di kantor nggak ada yang bisa bahasa Indonesia atau nggak ada yang segitu cintanya sama gw buat meriksa-meriksa ini. Walau gw benernya uda janji buat ngelakuinnya di dalam bahasa inggris, hitung-hitung buat latihan huehue maklum gw hobi nyerocos tapi kalau sudah soal tulis-menulis jadinya mati kutu. Untungnya juga gw sempat magang dan salah satu tugasnya bikin gw wajib memproduksi minimal 2 artikel per minggu. Uih berat juga rasanya waktu itu, apalagi pas gw uda mulai kehabisan ide. Belanda nggak segitunya ada yang buat ditulis-tulis, apalagi kalau terbatas sama budget financial. Gw nggak bakal nolak loh kalau dibayarin kantor buat ngeliput acara-acara ok, sayangnya yang itu juga terbatas kemampuan kapitalnya.

Duh gw muter ke topik lain deh, “Bad habit,” kata Mr. Nijman, salah satu guru favorit gw dari jaman kuliah. Sadar kok, tapi ini kan blog pribadi jadinya boleh dunk ngalur ngidul nggak jelas. Yah seperti yang bisa diperkirakan, gw sedang menganggur berat di kantor. Entah mengapa mungkin karena sudah hari Jumat, udah makin deket ke weekend dan semuanya nggak sabar buat pulang. Padahal asli kemaren punggung udah mau putus, leher pegel-pegel, mata udah kering kerontang, dan migraine berat-beratan. Yah nasib lah, konon memang begini situasi karir periklanan. Uhum jadinya nih gw mau cerita soal derita gw mencari pekerjaan di negeri orang. Policy di Negara ini memang ketat banget kalau elo nggak punya passport Uni Eropa atao temen-temennya kaya Jepang, Australia, Amerika Serikat, dsb. Penuh dengan sakit hati deh karena jujur aja gw sangat merasa kemampuan gw nggak kurang! Bisa banget bersaing sama orang-orang Eropa lainnya, bahkan gw bisa dengan pedenya bilang kalau mereka suka gaptek dan lebih malas dibandingin misalnya yang dari Asia. Anyway, setelah penuh perjuangan cari kerja dan nggak diterima karena passport rajawali gw yang bikin repot buat urus ijin kerja, gw sudah sempet putus asa. Uang semakin menipis padahal sudah kerja sana-sini, hemat sana-sini, belum lagi ada perasaan kalau gw cuma buang uang dan waktu karena masalahnya bukan di gw tapi gw nggak bisa lawan kebijakan negara kan? Padahal gw sudah bela-belain nunda kelulusan dan nyari sana-sini. Frustasi banget deh.

Para perusahaan yang berminat nih (dan percaya deh banyak banget yang berminat), untuk mempekerjakan orang-orang dengan kewarganegaraan dunia ke 3 (ini aja udah insulting banget) harus membuktikan kalau posisi yang mereka tawarkan sudah diiklankan minimal 6 minggu dan mereka sudah mencoba mencari calon-calon pertama dari Belanda, lalu anggota Uni Eropa, lalu EEA, dan G8 (Amerika Serikat, Jepang, dll) . Nah kalau sudah nggak bisa nih baru boleh ngambil yang dari negara lain. Pilihan lain adalah digaji minimal 35.000 euro setahun, yah ampun itu mah buat middle management, lah yang fresh starter kaya gw gimana nasibnya. Padahal sejak dahulu kala gw selalu berambisi buat hidup mandiri, bisa bebas bikin keputusan tanpa diributin tetek bengek karena hobi ikut campur orang-orang di Indonesia. Bukannya gw sok angkuh kalau kehidupan di luar negeri bakal lebih ok, nggak banget karena dengan gaji dan pajak, gw bakal berakhir di studio room yang kecil pas-pasan, belanja pun seadanya nggak ada istilah nuntut the ‘it’ bag, nggak ada yang bantuin bersih-bersih atau ngerawat pas sakit (untungnya ada si pacar). Kalau gw mau gampang gw selalu ada bonyok yang memang pengen anaknya pulang, di rumah mau makan apa ada, cuci baju? Ada pembantu. Mau jalan? Ada supir. Nggak cukup duit? Ada bokap. Cuma gw nggak pengen kaya gitu karena dengan begitu gw bakal selalu terikat dibawah lindungan sayapnya bonyok dan mau nggak mau dengerin mereka (mending cuma bonyok lah kalau keluarga besar atau tetangga yang nggak jelas juga ikut rewel, iii nggak kuat deh).

Kebayang nggak betapa bahagianya gw ketika gw denger gaji minimalnya diturunin ke 25.000 euro setaun! Itu kan gaji standard buat orang yang kerja full-time, bahkan kebetulan ada posisi kosong yang bisa gw isi di kantor ini. Boss sudah setuju eh datang lagi masalah lain. Ternyata walau sudah diumumkan dari bukan Juli yang lalu, mereka belum bisa menerapkan kebijakan tersebut dan typical-nya Belanda, mereka nggak tahu kapan pastinya bakal berlaku. Gimana lagi ini, gw bener-bener down karena ijin tinggal gw cuma sampai akhir Agustus sedangkan kalau gw ngambil yang khusus buat lulusan lalu cari kerja cuma bisa sampai Oktober pertengahan. Gimana kalau sebulan gw tinggalin ternyata mereka berlaku? Kan sakit hati banget. Gw sadar kalau nangis dan throwing tantrum tuh nggak berguna cuma kalau frustasinya udah kaya gitu gw pengen kabur aja kaya anak kecil, cari gampang aja, apalagi gw sudah 2 tahun tidak pulang dan sungguh amat sanggat home sick. Setelah selama beberapa hari bete (sorry pacar) gw mutusin untuk tarohan aja. Seperti yang Kim (temen kerja) bilang, kalau elo mau sesuatu, fight for it! Dy bahkan suggests gw buat kawin aja sama pacar supaya bisa disini (duh nggak deh gw masih cupu banget). Setidaknya kalau kesempatan ini gagal gw bisa bilang I’ve fought tooth and nail for it! Kalau memang nggak bisa yah pastinya gw bisa pilih jalan lain.

Quote of the moment

"I refuse to believe that everybody refuses to believe the truth."

Lisa Simpson, prodigious daughter of Homer J. and Marge Bouvier Simpson of the Springfield.

Busy busy day

With so many activities in my schedule, lately I have been too lazy to update my blog. But I hope that I can find more time in the future. I’m so anxious these days, waiting for the new labour policy from the Dutch immigration department. It has been published on the 1st of July but unfortunately when I tried to clarify it, they told me that they are still anticipating the introduction of the policy (what do they mean with that?). So typical. I truelly dislike the idle waiting because it makes me feel so helpless. I am relying on this new policy so I can stay and work in the Netherlands. A big gamble. I miss my family however the urge to spread my wings and be more independent is strong. In the other hand I’m unwilling to leave my relationship. Difficult choice, I know that I can constantly count my father as my last safety net but my pride is appalled by such notion. I’ve always been disgusted by those money-sucking extended relations of mine, I refuse to become one of them! Cross my fingers that it will be successful.

Friday, 6 July 2007

Quote of the moment

"If i do something bad and there's no one there to catch me, does that make me good?"

Bart Simpson, son of Homer J. and Marge Bouvier Simpson of the Springfield.

Simpsons' Mania

This summer promised to be utterly dull, all work no play is turning me into a wacko. Add the weird weather into equation then it is as good as 'Do-Oh'. Except for one: Simpsons the movie! Yai! Always been a big fan, I'm one of the eagerly anticipating crowd. The buzz from the company is up and about! One of them is turning several 7-11 stores into Apu's Kwik-E-Mart! They even sell Krusty's cereal, very corporation, but I have to admit that it is very creative. So in accordance to Simpsons' mania, I made myself a cute avatar courtesy to Simpsons Movie. This is how I will look if someday I become one of Springfield's honorary citizen.

Wednesday, 4 July 2007

Galliano and Dior

Galliano with his penchant for dramatic designs, was not dampened by the rainy atmosphere in Europe, especially in Paris. His ball for 60 years Dior commemoration was magnifique! The ball took place in the orangerie of Versailles, can't get more theatrical I'll say. Many stars braved the weather to pay their respects to Galliano, but the truly shining one was his presentations. I have seen his exhibition before in Paris, and I must insist that he is still an old dog with fresh penchant of flairs.

PS: Dear daddy-long-leg, I desperately wish to posses the red coat and 'rose' dress. Promise that I will be really good.

Disclaimer: all of the pictures were taken from Guardian.co.uk and the rights are reserved to them.

Monday, 2 July 2007

Erin Fetherson for Target

I managed to get a peek on Erin Fetherson's collection for Target from Fashionista and I must say that they are so cute. Grrr give me the gigantic heart bag, heart leggings, and coat! Alas I have to wait until November before I can get my hands on them. Thank goodness for my young Asian appearance hihihi I hope that nobody will complain that someone on my age doing a lolita look :-P